GURU SMPN 40 PURWOREJO DATANG KE DESA-DESA
BANTU BELAJAR PARA SISWANYA
PURWOREJO(KRJOGJA.com) SMP Negeri 40 Purworejo memberangkatkan 24 guru mata pelajaran untuk mengunjungi kelompok belajar (pokjar) yang ada di 12 desa di Kecamatan Pituruh. Mereka ditugaskan untuk mengatasi kendala belajar yang dialami siswa selama metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pelepasan guru diawali apel yang dipimpin kepala sekolah dan dihadiri Camat Pituruh Yudhie Agung Prihatno serta Kepala Puskesmas Pituruh dr Sutrisno, Rabu (19/8). “Kami secara resmi mulai memberangkatkan guru untuk kunjungi pokjar di desa. Tahap awal ada 24 guru untuk 12 desa,” kata Kepala SMP 40 Purworejo Himawan Susrijadi, kepada KRJOGJA.com, usai pelepasan.
Menurutnya, diberangkatkannya guru untuk menindaklanjuti pembentukan pokjar di desa. Siswa SMP 40 yang tinggal satu desa dan memiliki keterbatasan akses internet, sudah mulai belajar daring bersama serta terbatas, dengan difasilitasi internet desa.
Dalam proses itu mulai ada pertanyaan terkait materi yang tidak dipahami siswa. “Kami berangkatkan guru guna memberikan materi langsung, menjawab pertanyaan siswa, hingga mengumpulkan tugas,” ungkapnya.
Para guru memberi materi sesuai bidangnya dengan sasaran siswa kelas VII, VIII, dan IX. “Guru pelajaran memberi materi untuk tiga kelas itu, tapi kalau tugas dikumpulkan kepada gurunya masing-masing lewat koordinator pokjar atau langsung saat guru datang,” tuturnya.
Sekolah tetap menerapkan pembatasan maksimal dan protokol kesehatan dalam terobosan pembelajaran itu. Guru wajib pakai face shield, masker, sarung tangan karet, dan membawa hand sanitizer. Siswa juga memakai masker dan jaga jarak saat proses pembelajaran. Sebelum dan sesudah bertemu, guru maupun siswa wajib mencuci tangan pada sarana yang disediakan atau hand sanitizer yang dibawa.
Camat Pituruh Yudhie Agung menuturkan, pemkab mengapresiasi terobosan yang ditempuh SMP 40 Purworejo. Kecamatan turut memfasilitasi dengan mengirim surat kepada desa agar turut membantu sarana internet dalam pembelajaran daring.
“Desa di Pituruh sudah terjangkau internet, tapi memang ada daerah yang belum merata karena topografinya berbukit. Seluruh di Pituruh menyatakan siap mendukung proses pembelajaran itu,” ujarnya.(Jas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar