APRESIASI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN INSPIRATIF 2021
- KATEGORI KEPALA SMP
PITURUH, Kendala akses internet untuk proses belajar siswa menjadi perhatian tersendiri bagi Kepala SMPN 40 Purworejo Himawan Susrijadi M.Pd. Untuk itu Himawan berinisiatif memanfaatkan akses internet di 49 desa yang ada di Kecamatan Pituruh untuk menunjang proses belajar mengajar siswa SMPN 40 yang tersebar di berbagai desa.
Setelah mendapatkan izin dari Camat Pituruh Yudhie Agung Prihatno, Jumat (7/8) Himawan didampingi Waka Kesiswaan Drs Moch Machsum mengunjungi 3 desa sebagai langkah awal. Ketiga desa itu yakni Desa Kesawen, Semampir, dan Ngampel.
Saat menemui Kepala Desa Kesawen Muhamad Wahidin, Himawan menyerahkan surat permohonan untuk menitipkan siswanya di desa tersebut. Para siswa diharapkan dapat mengakses layanan internet gratis untuk kepentingan pembelajaran dan tugas sekolah.
“Nantinya siswa hanya mengakses internet pada pukul 07.30.hingga 11.30 saja. Selebihnya bukan untuk kepentingan sekolah,” ucap Himawan kepada Muhamad Wahidin yang menyatakan menyambut baik program tersebut.
Himawan juga mengenalkan siswa dari Desa Kesawen yang menjadi koordinator teman-temannya dalam program tersebut. Ia juga sekaligus menempelkan stiker tentang 5 hal penting dalam pencegahan Covid-19.
Hal yang sama dilakukan Himawan di Desa Semampir dan Ngampel. Seperti di Desa Kesawen, kepala Desa Semampir dan Ngampel yang dikunjungi pun menyambut baik program tersebut.
“Silakan fasilitas wiFi yang ada di desa ini dipakai untuk kepentingan bersama, termasuk untuk kepentingan siswa,” kata Susanto, kepala Desa Semampir.
Tentang program tersebut, Himawan bertutur, ada 450 siswa SMPN 40 yang kini terpaksa belajar di rumah dengan sistem daring.
“Tidak semua siswa mampu mendapatkan layanan internet. Kendalanya selain faktor ekonomi yakni tidak mampu membeli paket data internet, juga sulitnya jaringan internet di daerah tertentu,” ucap Himawan yang sudah 3 tahun menjabat sebagai KS SMPN 40.
Selanjutnya, program itu akan berbentuk kelompok kerja (pokja) dengan 1 desa 1 koordinator siswa. Setiap pokja berisi maksimal 10 siswa.
Mereka, lanjut Himawan, akan dikunjungi oleh guru pembimbing 2 minggu sekali untuk kegiatan tatap muka. Bagi siswa yang mengalami kesulitan, “Silakan nanti bisa bertanya langsung pada guru yang akan bertemu,” ucapnya.
Himawan berharap agar program itu dapat membantu kesulitan siswa serta para siswa SMPN 40 dapat tetap bersemangat menjalani proses pembelajaran seperti saat ini.
Terpisah, Camat Pituruh Yudhie Agung Prihatno saat dihubungi melalui telepon mengapresiasi kegiatan yang dilakukan SMPN 40 untuk mengatasi kesulitan warganya.
“Ini merupakan kegiatan kreatif dan inovatif yang saya apresiasi sebagai Camat Pituruh. Semoga siswa SMPN 40 dapat tetap berprestasi di masa pandemi seeperti sekarang ini,” ungkap Yudhie. (Dia/Fau)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar