Selasa, 26 Juli 2022

Panduan Pembelajaran Dan Asesmen


PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN



Oleh :
Himawan Susrijadi, S.Pd.,M.Pd
Kepala SMP Negeri 40 Purworejo
Memahami Pembelajaran Paradigma Baru, Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik. Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen. Kurikulum Asesmen Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Proses Asesmen, Proses Pembelajaran. 
Apakah pembelajaran paradigma baru? Gambar 1. Kerangka Pengembangan Pembelajaran pada Pembelajaran Paradigma Baru, 2. Panduan Pembelajaran dan Asesmen A. Kerangka Kurikulum pada Sekolah Penggerak, Pemerintah berperan menyiapkan: 
1. Profil Pelajar Pancasila Kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen. 
2. Struktur Kurikulum Jabaran mata pelajaran beserta alokasi jam pembelajaran. 
3. Capaian Pembelajaran Kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. 
4. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan pembelajaran dan asesmen. 
Komponen yang dikembangkan satuan pendidikan: 
1. Kurikulum Operasional Menjabarkan kebijakan, rencana program dan kegiatan yang akan dilakukan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran paradigma baru. 
2. Perangkat Ajar Berbagai perangkat yang digunakan untuk mendukung pembelajaran paradigma baru.

Sistematika Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS)

 

SISTEMATIKA PENYUSUNAN 
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH 
(KOS)

Oleh :
Himawan Susrijadi, S.Pd.,M.Pd.
Kepala SMP Negeri 40 Purworejo

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003). Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan. Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik. 
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL (bagi yang belum pernah menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan : Menganalisis konteks KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN. Merumuskan VISI MISI TUJUAN. Menentukan PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN. Menyusun RENCANA PEMBELAJARAN. Sampul Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum Analisis dan Diagnosis Kebutuhan. Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis dan mendiagnosis kebutuhan. ... Perumusan Tujuan. ... Pengorganisasian Materi. ... Pengorganisasian Pengalaman Belajar. ... Penggunaan Alat Evaluasi. 
SISTEMATIKA PENYUSUNAN KOSP (KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN) Lembar Pengesahan Lembar Validasi Kata Pengantar Daftar isi BAB I ANALISIS KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN A. Analisis Karakteristik Peserta Didik B. Analisis Guru dan Tenaga kependidikan C. Analisis Sarana dan Prasarana D. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan E. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan F. Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan. Setiap akhir Sub Bab dijelaskan analisis masing-masing karakteristik dengan cara mendiskripsikan kekuatan dan kelemahan. Analisis dapat juga dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strenght:kekuatan, Weakness:kelemahan, Opportunity:peluang, dan Threat:tantangan atau ancaman). Hasil analisis ini dapat digunakan untuk menentukan rumusan visi, misi dan tujuan. 
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN A. Visi Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan. Pada bagian ini ditambahkan indikator setiap kata kunci. B. Misi (Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.). C. Tujuan (Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik atau keunikan setiap satuan pendidikan. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (jangka pendek, menengah dan panjang). Rumusan kalimat dalam tujuan harus mengandung SMART (specific, measurable, achievable, relevant dan time bound). Specific: Apakah tujuan sudah dibuat sederhana dan spesifik?, Apakah tujuan sudah dapat dijadikan ciri khas satuan pendidikan?. Measurable: Apakah tujuan dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai? Apakah kriteria pencapaiannya jelas?. Achievable/Attainable: Apakah tujuan dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan pendidikan?, Apakah tujuan melibatkan pihak eksternal?, Relevant: Apakah tujuan relevan dengan misi dan masuk akal?, Apakah tujuan menempatkan pelajar sehingga mampu memperkuat kompetensinya?. Time bound: Apakah tujuan memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan?, Apakah tujuan melibatkan semua pendidik dalam pembuatan linimasa tersebut?. 
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran. A. Intrakurikuler Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada mulok. B. Kokurikuler: Project penguatan profil pelajar pancasila Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase. Pada bagian ini didiskripsikan perencanaan projek, tim projek, tema projek, dimensi, elemen, sub elemen, pengaturan waktu, asesmen dan pelaporan. Pemilihan tema dan dimensi projek mengacu pada hasil analisis karakteristik satuan pendidikan di BAB I. C. Ekstrakurikuler (bakat dan minat) Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler mewadahi bakat dan minat peserta didik. Penentuan jenis ekstrakurikuler disesuaikan dengan analisis karakteristik satuan pendidikan pada BAB I. D. Pembiasaan Sekolah.
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan Pada bagian ini dijelaskan sumber CP (capaian pembelajaran), karakteristik setiap mata pelajaran, elemen dan diskripsi CP dari setiap mapel, dan peran atau hubungan antar elemen untuk menuju CP yang diharapkan di setiap mapel. B. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas (ATP dan modul ajar/RPP). Pada bagian ini dijelaskan bagaimana TP (Tujuan Pembelajaran) dirumuskan berdasarkan deskripsi CP dengan melihat hubungan antar elemen. Berikutnya dijelaskan bagaimana ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) disusun untuk setiap mapel. 
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL A. Pendampingan implementasi kurikulum B. Evaluasi implementasi kurikulum C. Program pengembangan Profesional Pada bagian ini sebaiknya dianalisis terlebih dahulu Rapor Pendidikan yang akan digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan program untuk pengembagan profesional. 
DAFTAR PUSTAKA Regulasi dan seluruh panduan kurikulum merdeka. 
LAMPIRAN Lampiran ini dapat berupa file atau link dalam google drive atau website. Lampiran ini tidak harus semua, namun dapat berupa contoh untuk mapel tertentu. A. Capaian Pembelajaran B. Alur Tujuan Pembelajaran C. Modul Ajar D. Modul Projek.

Tema Umum Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang SMP


TEMA UMUM PROYEK PENGUATAN 
PROFIL PELAJAR PANCASILA JENJANG SMP


Oleh : 
Himawan Susrijadi, S.Pd.,M.Pd
Kepala SMP Negeri 40 Purworejo

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi salah satu fokus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) saat ini. Profil Pelajar Pancasila diyakini dapat mencapai visi pendidikan di Indonesia, yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Dalam implementasinya, Kemendikbudristek telah menetapkan 7 tema pilihan bagi jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini nantinya dijalankan oleh satuan pendidikan dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang relevan di lingkungan peserta didik. Apa saja tema-tema tersebut?

• Gaya Hidup Berkelanjutan Tema ini dimaksudkan untuk memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Hal yang ditekankan di sini adalah membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan. Untuk contoh kegiatan yang bisa dilakukan oleh peserta didik misalnya seperti kerja bakti membersihkan lingkungan ataupun penanaman pohon guna penghijauan lahan.
• Kearifan Lokal Saat ini Indonesia sedang dilanda krisis identitas diri yang disebabkan oleh lunturnya budaya dan juga kearifan lokal masyarakat. Maka dari itu tema ini dipilih agar dapat membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Untuk kegiatannya bisa disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing.
• Bineka Tunggal Ika Intoleransi dan radikalisme menjadi isu yang cukup menjadi sorotan belakangan ini. Oleh karena itu, Kemendikbudristek merasa perlu mengangkat tema bineka tunggal ika dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Peserta didik diajak untuk mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
• Bangunlah Jiwa dan Raganya Selain intoleransi dan radikalisme, perundungan juga menjadi perhatian khusus, terutama di lingkungan sekolah. Tema ini diperuntukkan bagi satuan pendidikan guna membangun kesadaran dan keterampilan peserta didik untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Satuan pendidikan bisa membuat kegiatan hari anti-bullying dan sebagainya untuk menekan kasus perundungan di lingkungannya. 
• Suara Demokrasi Indonesia merupakan negara demokrasi di mana setiap keputusan sebisa mungkin diambil secara musyawarah. Hal ini diangkat dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk menumbuhkan jiwa-jiwa demokrasi peserta didik melalui kegiatan-kegiatan tertentu. Misalnya kegiatan pemilihan ketua OSIS.
• Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI Pemanfaatan teknologi yang maksimal bisa menandakan majunya kualitas SDM sebuah bangsa. Maka dari itu, implementasi rekayasa dan teknologi terus didorong agar peserta didik dapat berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Satuan pendidikan dapat membuat proyek yang mendorong peserta didik membuat desain inovatif sederhana dengan menerapkan teknologi yang dapat menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah.
• Kewirausahaan Tema ini diusung dalam rangka menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan bagi peserta didik. Peserta didik nantinya akan mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi dan pengembangan usaha tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Contoh kegiatannya adalah peserta didik bisa membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual. 
Itulah tadi 7 tema pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Seluruh satuan pendidikan dapat memilih 3 tema di awal tahun ajaran yang nantinya akan dilaksanakan selama satu tahun. YUK BPK/IBU DI SHARE KE TEMAN2 GURU INDAHNYA SALING BERBAGI...

HIMAWAN SUSRIJADI, S.Pd.,M.Pd.

  GURU PERLU AKTIF BERLITERASI Oleh : HIMAWAN SUSRIJADI, S.Pd.,M.Pd. Kepala SMP Negeri 12 Purworejo KURIKULUM Merdeka adalah kurikulum denga...