Minggu, 27 Maret 2022

KAPASITAS KEPALA SEKOLAH


KAPASITAS KEPALA SEKOLAH


Oleh :
Himawan Susrijadi, S.Pd.,M.Pd
Kepala SMP Negeri 40 Purworejo


Kapasitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang berupa kecakapan dan keterampilan. Seseorang memiliki kapasitas yang baik maka akan mudah menyelesaikan permasalahan. Hal itu dikarenakan seseorang tersebut memiliki ide-ide kreatif, inovatif sehingga mampu memberikan solusi. Solusi itu bisa berupa bimbingan, pembinaan, dan diskusi. Kapasitas ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan seorang pemimpin di sekolah yang bertugas memimpin jalannya organisasi sehingga kepala sekolah wajib memiliki kapasitas yang mumpuni agar sekolah berjalan dengan baik.
Menurut United Nations Development Programme (Slamet, 2002) yang dimaksud dengan kapasitas adalah kemampuan individu dan organisasi atau unit organisasi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien dan berkelanjutan. Pendapat tersebut dapat disimpulkan seorang individu harus mengembangkan kemampuan dalam dirinya agar mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik.
Kapasitas memang berpengaruh besar dalam menempatkan seseorang untuk berhasil dalam memimpin. Seperti halnya kepala sekolah, banyak diantara mereka yang masih rendah kualitasnya. Rendahnya kualitas kepala sekolah disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan pengalaman sehingga menyebabkan kegagalan dalam memimpin di sekolah. Dalam kasus yang sering kita jumpai di lapangan bahwa masih banyak kepala sekolah belum memiliki kesadaran sepenuhnya untuk meningkatkan kemampuannya dalam memimpin.
Dalam upaya meningkatkan kapasitasnya, seorang kepala sekolah perlu mengetahui tentang keterampilan dasar dalam memimpin. KETRAMPILAN ini dapat menjadi modal bagi kepala sekolah untuk mengelola organisasi ataupun sekolah. Dilts (1996) dalam bukunya visionary leadership skills  mengatakan keterampilan dalam unsur kepemimpinan diantaranya Self skills (ketrampilan diri), Relational skills (ketrampilan relational) , Strategic thinking skills (ketrampilan berpikir strategis), dan thinking skills (kemampuan berpikir).
Keempat keterampilan di atas dapat dijadikan pengetahuan bagi kepala sekolah sebagai dasar dalam memimpin. Namun, jika melihat kenyataannya bahwa hanya sebagian dari kepala sekolah yang mampu menerapkan keterampilan tersebut. Kebanyakan dari mereka cendrung memimpin dengan cara-cara tradisional dan semua keputusan ada ditangannya tidak dengan musyawarah.
Kepala sekolah memang harus memiliki PENGETAHUAN yang luas. Tidak hanya pengetahuan saja, tetapi keterampilan dalam mengelola personilnya guru dan staf itu yang terpenting. Keterampilan tersebut memang harus dimiliki oleh kepala sekolah sebagai syarat bahwa dirinya mempunyai kualitas. Berbicara tentang kualitas memang tidak jauh dari kapasitas. Seorang kepala sekolah yang pandai dalam memimpin pasti akan menjadi contoh dan panutan oleh para guru.  Namun yang perlu menjadi pertanyaan bagaimana cara membangun sebuah kapasitas bagi kepala sekolah?
Kapasitas sebenarnya kemampuan yang ada di dalam diri seseorang. Seseorang yang mengembangkan kemampuanya secara terus menerus maka dirinya akan berkualitas. Jika kapasitas itu diaplikasikan untuk/kepada kepala sekolah maka yang terjadi adalah tidak adanya kepala sekolah yang memiliki kemampuan manajerial rendah.
Berkaitan dengan cara membangun kapasitas sebenarnya tergantung dari kepala sekolah manakala dalam memimpin mampu untuk mengarahkan dan memberikan keputusan. Dalam mengarahkan atau memutuskan tidak semua pemimpin itu bisa melakukannya. Semua itu membutuhkan kecapakan dan keterampilan. Dipaloa (2015) dalam bukunya Leadership and school quality yang menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus bisa menerapkan tiga unsur penting dalam memimpin yaitu leading, thinking, dan deciding.                 
Ketiga unsur di atas saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan dalam kepemimpinan. Pertama, konteks thinking (berpikir) adalah seorang pemimpin menganalisa dengan cepat atau lambat terhadap suatu permasalahan. Kedua, setelah melakukan analisa melalu berpikir kemudian deciding (memutuskan). Dalam memutuskan seorang pemimpin terikat dalam proses untuk memutuskan. Proses ini cenderung sulit karena harus menganalisa segala konsekuensi untuk dapat menentukan sebuah pilihan. Ketiga, memimpin Leading membutuhkan inisiatif, keterampilan, kompetensi, dan kreatifitas.
Uraian di atas dapat digaris bawahi kepala sekolah diharuskan memiliki keterampilan dan kepandaian dalam memimpin. Salah satu upaya yang diperlukan untuk membangun sebuah kapasitas yaitu dengan belajar dan belajar. Hasil dari belajar tersebut akan melahirkan kepala sekolah yang profesional.

Salam KS Blogger

                                                                                                    Purworejo, 27 Maret 2022

HIMAWAN SUSRIJADI, S.Pd.,M.Pd.

  GURU PERLU AKTIF BERLITERASI Oleh : HIMAWAN SUSRIJADI, S.Pd.,M.Pd. Kepala SMP Negeri 12 Purworejo KURIKULUM Merdeka adalah kurikulum denga...